jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Gegara Foto, Oknum Polisi Pukul Relawan GUSDURian Saat Menyalurkan Sembako

Selasa, 21 April 2020 | 2:00 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 369

SUMENEP – Salah satu oknum anggota Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Sumenep pukul anggota relawan Gusdurian saat hendak mebagikan sembako di Posko PAM Covid-19 yang berada di perbatasan Sumenep-Pamekasan

Koordinator GUSDURIan Peduli Kabupaten Sumenep, A’ak Abdullah Al Kudus menjelaskan dalam rilisnya, bahwa kejadian itu bermula pada hari Sabtu (18/04/2020) Kemarin sekitar pukul 22:00 wib saat para Relawan GUSDURian Peduli yang terdiri dari Faiqul Khair, Anwar, Yoggy dan Ramli mengantarkan bantuan makanan berupa Susu, Roti, Air Mineral dan Multivitamin ke Posko tersebut.

“Kegiatan semacam ini dilakukan secara rutin hampir setiap hari oleh para relawan, termasuk untuk Posko PAM Covid-19 yang ada di jalur tengah, di Desa Cenlecen, Kecamatan Guluk-Guluk, maupun yang ada di jalur Pantura, di desa Pasongsongan,” kata Gus A’ak sapaan akrabya, Selasa (21/04/2020)

Namun pada saat para relawan yang dikoordinir oleh Faiqul Khair tiba di Posko PAM Covid-19 tiba di lokasi yang berada di perbatasan Sumenep-Pamekasan, kata Gus A’ak para relawan langsung menurunkan paket bantuan makanan dari mobil dan menyerahkan kepada petugas dan para relawan yang bertugas di posko tersebut.

“Seperti biasa mereka mengambil foto situasi di posko PAM Covid-19 sebagai dokumentasi GUSDURian Peduli. Setelah selesai mengerjakan tugas kemanusiaan tersebut, Tim Relawan GUSDURian Peduli ini makan malam di warung yang tak jauh dari Posko berada,” beber Gus A’ak menceritakan kronologisnya.

Setelah makan, sambung Gus A’ak tiba-tiba dari belakang ada seorang Polisi yang mendatangi mereka dan langsung memukul kepala Faiqul Khair dengan senter sebanyak 3 kali. Dia mengatakam oknum Polisi itu bernama Ismail yang merupakan anggota Satlantas,

“Dia marah-marah dan meminta Faiqul Khair untuk menghapus foto yang diambilnya di posko tadi, tidak ada alasan yang jelas kenapa anggota Satlantas Polres Sumenep ini meminta foto tersebut harus dihapus,” terangnya.

Dia menuntut supaya oknum polisi yang bersangkutan meminta maaf atas perlakuan tidak menyenangkan terhadap anggota Relawan GUSDURian Kabupaten Sumenep. GUSDURian juga meminta agar permintaan maaf itu dilakukan terbuka di media massa.

“Tindakan kekerasan terhadap warga sipil itu sangat tidak terpuji. Karena itu, kami minta agar Kapolres Sumenep memberikan sanksi tegas terhadap anggotanya yang telah melakukan pemukulan terhadap relawan kami,” harapnya.

Semantara itu, Kapolres SumenepAKBP Deddy Supriadi, tidak membenarkan bahwa salahsatu anggotanya telah melakukan pemukulan pada relawan GUSDURian di Posko Covid-19 perbatasan Sumenep-Pamekasan

“Tidak ada pemukulan. Anggota saya hanya menyenter wajah relawan GUSDURian itu di posko,” kata Kapolres

Dia menjelaskan bahwa, peristiwa itu terjadi karena relawan GUSDURian itu mengambil foto di Posko saat anggota istirahat lantaran kelelahan.

“Mungkin anggota terkejut karena tiba-tiba ada yang moto. Dia bangun dan refleks menyenter wajah relawan itu. Jadi bukan dipukul. Tidak ada pemukulan itu,” tutupnya.

Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.