SUMENEP – Disepanjang tahun 2019 dan 2020, angka kasus Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur capai angka 335 kasus kecelakaan
Adapun rincian dari ratusan angka Laka Lantas tersebut, sesuai data yang diperoleh dari Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resort (Kanit Laka Lantas Polres) Sumenep, yakni, pada tahun 2019 terdapat 187 angka kecelakaan, dengan akumulasi data korban meninggal sebanyak 81 orang, luka berat 8 orang, dan luka ringan sebanyak 262 orang.
Sedangkan pada tahun 2020 lalu terdapat 148 kasus angka kecelakaan dengan rincian, korban meninggal 68, luka berat 6, dan luka ringan sebanyak 208 orang. Sehingga jika di total selama dua tahun terakhir angka kasus Laka Lantas mencapai 335 Kasus.
“Jenis kendarannya bervariatif, ada yang mobil, sepeda, hingga transportasi besar lainnya. Seperti bus dan truk,” kata Kanit Laka Lantas Polres Sumenep, Ipda Suwandi saat dikonfirmasi di kantornya. Selasa (19/01/2021).
Pihaknya juga menjelaskan, ada beberapa titik yang masuk zona rawan kecelakaan (Black spot). Yakni diantaranya, daerah perbatasan jalan masuk Pamekasan-Sumenep, Desa Prenduan Kecamatan Pragaan, Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto. Kawasan tersebut masuk jalur nasional arah utara-barat.
Tidak hanya itu, daerah barat kota Sumenep, Kecamatan Batuan, juga masuk zona black spot, dan juga jalan poros Sumenep-Pamekasan, Desa Nambakor, Patean, Kecamatan setempat.
Melihat banyaknya angka Laka Lantas yang terjadi, Suwandi mengimbau supaya para pengguna jalan tetap waspada, dan tetap memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang ada
“Kita memang menekan angka kecelakaan itu. Salahsatunya dengan memberikan jejak cahaya untuk malam hari, seperti di daerah Kecamatan Praga’an, ada lampu. Rambu-rambu lalulintas, dan imbauan banner imbauan kawasan rawan kecelakaan,” tutupnya.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil
