SUMENEP – Warga Kepulauan megeluh lantaran stok oksigen di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep Kritis.
Pasalnya, pada hari Rabu (19/02/2020) Kemarin, ada Pasien Puskesmas Arjasa yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh Anwar Sumenep, dengan menggunakan oksigen. Tapi miris oksigen di Puskesmas tersebut kehabisan Stok.
“Kebetulan Stok Oksigen di Puskemas tidak ada, jadi saya harus nyewa oksigen tabung ke Bidan Desa Angkatan di Arjasa,” ungkap Keluarga Pasien yang hendak dirujuk, Busari (33), warga Desa Kolo-Kolo, Kecamatan Ajrasa, Sumenep, Rabu (26/02/2020).
Dikonfirmasi tespisah, Salah satu pegawai Puskesmas setempat, berinisial SL, membenarkan bahwa stok oksigen di Puskesmas Arjasa kehabisan stok.
“Sebenarnya, sudah dari bulan januari kemarin Puskesmas kita kehabisan stok, tapi ada alternartatif oksigen di puskesmas yang menggunakan listrik,” bebernya pada awak media.
Dia menambahkan, Oksigen yang nenggunakan tenaga listrik tersebut, tidak bisa digunakan untuk pasien yang harus dirujuk ke RSUD, dikarenakan harus meyebrang menggunakan kapal dari kepulauan.
“Kalau di kapal tidak boleh memakai oksigen yang seperti itu, jadi harus memakai oksigen tabung seperti biasanya,” tambahnya.
Disoal terkait upaya Puskesmas untuk mengatasi kekurangan stok oksigen tersebut, SL, menjelaskan bahwa pihak Puskesmas setempat sudah mengerimkan permohonan penyediaan Oksigen ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep.
“Untuk jumlah pastinya saya kurang tahu, karena yang menentuk jumlah stok oksigen itu pihak Dinkes, bukan Puskesmas,” bebernya.
Dia berharap, supaya penyediaan stok oksigen untuk daerah kepulaan diperbanyak, karena untuk kepulauan medanya tidak sama dengan Puskesmas yang ada di daratan.
“Kita masih harus nyebrang ketika kekurangan oksigen apalagi sekarang cuacanya tidak bagus, jadi saya harap untuk kepulauan stok oksigen diperbanyak” tandasnya
Sementara sampai berita ini dimuat, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Sumenep, belum dapat dikonfirmasi, lantaran saat dihubungi melalui sambungan selulernya tidak aktif.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil
