jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Proyek Pembangunan Jalan Hotmix Di Pragaan Sumenep Penuh Kejanggalan, Legislator Lakukan Sidak

Kamis, 9 Juli 2020 | 2:48 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 628

SUMENEP – Proyek Pembangunan Jalan Hotmix, yang terletak di Desa Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep bermesalah, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak)

Pasalnya, dalam Sidak tersebut, para Legislator Sumenep yang turun langsung kelapangan memukan banyan kejanggalan dan permasalahan dalam pembangunan proyek tersebut.

“Kita temukan ketidak sesuaian antara RAB dengan fakta di lapangan, gambar dengan di lapangan juga tidak sesuai. Seperti plengsengan, kemiringan itu seharusnya berapa, tapi tidak sampai,” kata Dul Siam, Ketua Komisi III DPRD Sumenep, pada awak media, Kamis (09/07/2020).

Tidak hanya itu, Dul Siam juga mengatakan dari segi ketebalan jalan juga bemasalah, Dia memaparkan ketebalan jalan tersebut hanya sekitar 5 cm, itu tidak dapat diterima. Sebab, tidak ada hamparan aspal pada jalan teesebut.

“Yang pasti, proyek itu sudah kami anggap merugikan negara, karena tidak dikerjakan sesuai dengan RAB, walaupun pernyataan dari dinas dan pelaksana akan diperbaiki ataupun di adendum,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa, indikasi adanya kerugian negara itu bukan tanpa alasan. Salah satu buktinya adalah adanya indikasi kemiringan plengsengan itu sengaja dikurangi. Padahal, ketika dilihat dilapangan tidak ditemukan hambatan untuk mengerjakannya.

“Tapi yang kita pertanyakan kok sengaja dikurangi, wong itu bisa dikerjakan kok. Karena itu menyangkut ketahanan jalan,” sesal Dul Siam.

Selanjutnya dia menegaskan akan menindaklanjuti temuan dilapangan usai kegiatan Sidak di rapat internal komisi untuk menentukan langkah selanjutnya.

Terpisah, Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep, Eri Susanto, mengungkapkan bahwa sidak yang dilakukan Komisi III itu, hanya karena mereka ingin mendapat penjelasan soal pembangunan yang ada di Desa Prenduan tersebut.

Eri mengatakan seharusnya DPRD dalam sidaknya menggunakan alat khusus, sehingga apa yang dianggap tidak sesuai itu akan diperbaiki. Apalagi, kata Eri pembangunan jalan itu masih dalam masa kontrak dan belum diserahkan oleh pelaksana pada pemerintah.

“Ada memang itu terjadi planding, maka akan kita perbaiki. Toh itu masih belum diserahkan ke kita, belum dibayar, masih ada tahap lab, dilihat ketebalannya, baru nanti pembayarannya dilaksanakan,” jelasnya.

Sedangkan terkait Plengsengan yang dipermasalahkan anggota Komisi III tersebut, Eri menyebut temuan itu hanya salah persepsi saja. Karena tepatdi bagian sepatu plengsengan memang tidak diplester.

“Tadi itu salah persepsi. Dikiranya plengsengan itu diplester semuanya, kalau di bawah, bagian sepatu itu tidak diplester, itu kan memang hanya diberi semen, seperti itu sudah bagus. Sebenarnya tidak ada plester. Cuma salah persepsi saja,” tutupnya.

Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.