SUMENEP – Siapa yang tidak kenal dengan sosok yang satu ini, DR. H. Azasi Hasan, SE., MM, beliau adalah putra daerah Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, lahir pada tanggal 28 Juli 1968 merupakan sosok dari kalangan profesional yang berkarir di dunia Perbankan.
Selain karir di dunia Perbankan, beliau juga merupakan politisi handal yang patut diperhitungkan di dunia perpolitikan, khususnya di Kabupaten Sumenep Madura, hal itu terbukti pada Pilkada 2010 yang lalu, walaupun penantang baru, beliau merupakan pesaing terberat pasangan Busyro Karim yang berpasangan dengan Soengkono Sidik
Azasi Hasan yang pada Pilkada 2010 mendapatkan suara 231.250 suara hanya terpaut sedikit dengan pasangan Busyro Karim-Soengkono yang mendapat suara 241.622 suara.
Tingginya suara yang diperoleh Azasi Hasan pada Pilkada 2010 merupakan realita yang dipahami atau tidak, masyarakat Sumenep membutuhkan perubahan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan itu mereka percayakan kepada sosok DR. H. Azasi Hasan, SE., MM yang dianggap sosok bersih dan mampu mengemban amanah rakyat.
Selain itu, Azasi Hasan merupakan pilihan yang sangat tepat dan rasional bagi masyarakat sumenep waktu itu untuk melakukan perubahan di kota keris tersebut, dengan dasar bahwa Azasi Hasan terlepas dari kepentingan Politik dan golongan tertentu, sehingga ia bisa diterima oleh masyarakat Sumenep, khususnya bagi pemilih tradisional (Traditional Voter ).
Selain aktif dipengembangan sektor ekonomi dan UKM, Azasi Hasan aktif dibidang sosial. Beliau merupakan inisiator mudik gratis ia berani melakukan terobosan dengan memberangkatkan para pemudik secara gratis ke segenap kepulauan (Raas, Sepudi, Kangean dan Masalembu) yang pada tahun berikutnya diikuti oleh Pemerintah, di kegiatan sosial lainnya, beliau aktif menggelar pengobatan gratis, sunatan massal serta kegiatan keagamaan lainnya.
Percaya atau tidak, dalam beberapa kajian dan evaluasi, Masyarakat sumenep merupakan mayoritas pemilih tradisional (traditional voter) pilihan kepada DR. H. Azasi Hasan, SE.,MM bukan mereka tidak percaya pada sosok kiai, melainkan mereka memandang sosok Azasi Hasan yang berangkat dari sosok profesional, karena beliau dikenal sangat dekat dengan para kiai di Sumenep.
Tim Redaksi
jurnalmadura.com
