jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Soal Dugaan Pasien Berstatus PDP, Begini Ungkapan Direktur RSUD Pamekasan

Minggu, 22 Maret 2020 | 8:29 am
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 509

PAMEKASAN – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, Dokter Farid Anwar, ungkap Kronologis Pasien meninggal dunia yang diduga berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sebelum meninggal, anak berumur 11 tahun itu dirawat di RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan sejak hari Kamis (19/3/2020) kemarin, Pukul 20.30 WIB. Dengan keluhan mual dan muntah, tapi tidak sesak, Sabtu (21/3/2020).

“Di Pamekasan ini, dia batuk, pilek dan panas, sakit seperti biasa. Sehingga diobati sendiri oleh orang tuanya” katanya kepada awak media.

“Kemudian, karena mual, muntah dan anaknya lemas, akhirnya dibawa ke RSUD sebagai pasien biasa di Sal Anak,” tambahnya.

Kata Dokter Farid Anwar, dalam perawatannya, pasien itu mengalami sesak, sehingga kita (tim medis) melakukan pemeriksaan Foto Rontgen.

“Di foto Rontgen itu menunjukkan ada tanda-tanda pneumonia (infeksi paru-paru), sesak, pilek dan mual,” jelasnya.

Dia menyatakan, setelah dilakukan tracing dari mana asalnya anak ini, ternyata dari malang. Lalu, pihaknya melakukan intrubasi membantu pernapasannya, karena direncanakan akan dirujuk ke Surabaya yang lebih lengkap.

“Setelah menggunakan intubasi pernapasan, pada hari Jum’at (20/3/2020) sekira pukul 12.31 WIB, anak ini sudah meninggal dunia,” tuturnya.

Meskipun demikian, kata dia, pasien ini sudah dilakukan pemeriksaan spesimen (mengambil cairan dari tenggorokannya) untuk diperiksakan ke laboratorium di Surabaya dan hasilnya nunggu 5 (lima) hari lagi.

“Jadi, pasien ini belum tentu Covid-19, malah lebih kepada DHF (Dengue Hemoragi Fever), dari segi usia masih 11 tahun, kalau kita lihat statistiknya pasien Covid-19 itu semuanya dewasa,” paparnya.

Kemudian, tambah dokter yang pernah menjabat Kadinkes Pamekasan itu, kenapa anak ini diasumsikan sebagai PDP? “Karena PDP-nya itukan pagi, sebelum ada rontgen positif,”

Namun, langkah yang saat ini diambil, pihak rumah sakit tidak menunggu hasil laboratorium. Pasien di Sal Anak, Keluarganya dan Tenaga medis yang pernah menangani pasien itu, semuanya di isolasi dan ada yang di rumahnya masing-masing (dirumahkan) sampai 14 hari kedepan.

“Kalau hasil laboratorium itu menunjukkan anak itu negatif, maka ya aktivitas mereka akan kembali lagi,” cetusnya.

Reporter: Jadid
Editor: Halili

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.