jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Banjir Melanda Pamekasan, DPD KNPI Pamekasan Meminta, Bupati Segera Evaluasi Kinerja SKPD Terkait

Rabu, 26 Februari 2020 | 4:58 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 637

PAMEKASAN – Akhir-akhir ini, kabupaten yang berjargon Pamekasan Hebat sering kali terjadi bencana alam, seperti banjir. Banjir yang meratakan beberapa kelurahan dan beberapa desa di dua kecamatan seperti, Kecamatan Pamekasan dan Pademawu.

Anehnya, dari peristiwa tersebut pemerintah mendapat sorotan dari kalangan aktivis, seperti yang disampaikan oleh Ketua DPD KNPI Kabupaten Pamekasan, Faizal.

Menurutnya, pemerintah setempat segera mengambil langkah untuk mengevaluasi terhadap kinerja SKPD yang memiliki tanggung jawab. Sebab, ada kemungkinan besar kinerja dinas terkait belum mencapai puncak maksimal, Rabu, (26/2/2020).

“Drainase yang buruk dalam kota, sebabkan rumah warga terendam. pemerintah daerah melalui Dinas terkait wajib melakukan evaluasi kwalitas program pembangunan infrastruktur utamanya irigasi agar kejadian tidak berulang,” tuturnya saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp

Lebih lanjut dia memaparkan, tidak optimalnya pengelolaan sampah yang dilakukan oleh dinas terkait (Dinas Lingkungan Hidup) terhadap tingkat kesadaran masyarakat. Sehingga, masyarakat membuang sampah sembarangan.

Banjir yang terjadi pada hari Selasa malam (25/2/2020) di jalan Jokotole, Budegan, Pademawu, Pamekasan (depan hotel Front one), pembersihan sampah yang menutup saluran air dari jalan box Calvert, Alhamdulillah setelah dibersihkan dari sampah air lancar dan genangan habis. Disampaikan tim forum relawan penanggulangan bencana di media sosial (Facebook).

“Soal pengelolaan persampahan oleh DLH dan perilaku buruk masyarakat dalam hal sampah kasian rakyat yg membiayai pembangunan melalui pajak pada akhirnya sengsara karena pemerintah sebagai pelayan masyarakat belum maksimal memberikan kebijakan yang dapat membuat rakyatnya hidup dalam lingkungan tempat tinggal yang layak,” jelasnya.

Disisi lain Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Cahya Wibawa menepis pernyataan dari Ketua KNPI Kabupaten Pamekasan, bahwa banjir yang terjadi di Bumi Gerbang Salam itu murni bencana alam, karena pada waktu itu intensitas hujan yang sangat tinggi menyebabkan beberapa DAM di daerah Pamekasan mencuat tinggi serta bersamaan dengan air laut yang pasang.

“Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan saat hujan, staf kami itu mengirim di group WhatsApp, di DAM Samiran tinggi air mencapai 170 kalau tidak salah dan di DAM Klampar 140. Kemudian, di lokasi hilirnya, Daerah Majungan memang terjadi air laut pasang, makanya terjadi banjir,” ungkapnya.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan tidak bisa memberikan penjelasan, karena pihaknya masih di Pasuruan (Keterangan dari salah satu stafnya).

Reporter: Jadid
Editor: Halili

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.