PAMEKASAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan, Totok Hartono atau yang dikenal dengan sebutan Pak Totok, menurutnya harga garam lokal anjlok karena tata niaga garam merupakan tata niaga Nasional. Artinya pasar itu tergantung permintaan dan penawaran panitia, sedangkan stok garam lokal sampai saat ini masih belum terserap, karena maraknya garam impor, sehingga berakibat anjloknya harga garam lokal.
“kenapa impor? Karena menteri terkait mengizinkan,”ujarnya saat diwawancara oleh team Reporter JurnalMadura.com di kantor Sekretariat daerah Pamekasan.
Selanjutnya, Totok menjelaskan bahwa pertemuan antara Pemkab, PT Garam dan Komisi Garam dalam rangka menyatukan persepsi persoalan-persoalan dan solusinya sebagai bentuk aspirasi untuk disampaikan kepada menteri terkait melalui PT Garam.
“Kita sudah ketemu PT Garam, Komisi Garam dan pemerintah untuk menyatukan persepsi semua permasalahan dan solusinya,”jelasnya.
Kemudian, Totok menyampaikan, pihak Pemkab Pamekasan akan tetap mengkawal persoalan harga garam lokal, supaya petani garam benar-benar mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
“Kami sudah memberikan masukan kepada menteri terkait melalui PT Garam,” Tandasnya
Reporter: Jadid
Editor. : Mahallil
