jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Pro Kontra Wacana Pra-Nikah, Begini Respon Masyarakat Pamekasan

Jumat, 22 November 2019 | 12:39 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 759

PAMEKASAN – Wacana Pemerintah Pusat pada tahun 2020 akan luncurkan sertifikasi Pra-nikah, kini mendapat perhatian serius dari masyarakat Madura, khususnya kota yang berjargon Pamekasan Hebat. Wacana itu langsung mendapat respon dari berbagai kalangan, mulai dari Mahasiswa, Pemuda Desa dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Jumat (22/11/2019)

Menurut Ifatul Arifin salah satu Mahasiswi Perguruan Tinggi yang ada di kota Pamekasan ini menyampaikan, bahwa ia sangat setuju dengan wacana Pemerintah Pusat tahun 2020 akan diluncurkan Sertifikasi Pra-nikah, jika program itu benar-benar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

“Saya pribadi setuju, asal itu baik, nantinya kan bisa mendapat bimbingan sebelum nikah, sehingga dengan adanya bimbingan itu, kita bisa menciptakan suatu keluarga yang Harmonis,” ucapnya dengan penuh harapan.

Berbeda dengan Yaqub salah satu pemuda yang berasal dari pelosok desa menjelaskan, bahwa ia sangat tidak setuju dengan wacana Pemerintah Pusat itu, menurutnya, sertifikasi Pra-nikah itu bukan malah mempermudah para pemuda yang mau melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Akan tetapi, lebih mempersulit kelangsungan para pemuda yang ingin menikahi pasangannya.

“Saya pribadi tidak setuju dengan wacana Pemerintah Pusat tahun 2020 akan luncurkan sertifikasi Pra-nikah, karena bagi pemuda-pemudi sekarang, itu akan menjadi sulit, entar kalau jadi sulit yang mau nikah semakin berkurang, malah banyak yang melakukan hal-hal yang negatif,” tegasnya.

Selain itu, Pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan melalui Staf Seksi Bimas Islam Kemenag Kab. Pamekasan, Hj. Hairiyah, meminta Pemerintah Pusat untuk mengkaji ulang dan mempertimbangkan kembali wacana itu, sebelum wacana itu benar-benar diputuskan.

“Pemerintah Pusat perlu mengkaji ulang dan mempertimbangkan kembali mengenai Wacana Sertifikasi Pra-nikah. Karena sampai saat ini wacana itu menuai pro-kontra, sehingga perlu untuk memikirkan nasib rakyat dibawah,” ucapnya saat diwawancara oleh Reporter JurnalMadura.com

Ia menambahkan, bahwa pihaknya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat kota Pamekasan Hebat.

“Kita harus menyikapi dengan baiklah, kita harus memihak ke rakyat, walaupun ada kebijakan, kan bisa dimusyawarahkan dan saya tidak setuju, karena sudah ada Bimbingan Perkawinan (Bimwin) itu lebih mudah, bentuknya sama seperti penyuluhan, hanya 2 hari sudah mendapatkan sertifikat” jelasnya.

Reporter: Jadi
Editor     : Mahallil

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.