jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Lockdown Akibat Covid-19, DPLN Peradaban Malaysia Salurkan Bantuan Sembako Bagi TKI Di Jiran

Sabtu, 4 April 2020 | 1:18 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 396

PAMEKASAN – Dampak pemberlakukan Lockdown akibat Corona Virus Disease Covid-19, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Negara Malaysia mengalami kesulitan bekerja dan kehabisan uang.

Sehingga dengan kejadian itu, Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Peradaban Malaysia langsung merespon dengan menyalurkan bantuan sembako kepada para TKI, Sabtu (4/4/2020).

Kata Ust Dahri Mahfudz, bantuan sembako yang berupa Mie Instan, Minyak Goreng dan Beras, langsung disalurkan ke lokasi-lokasi TKI yang terdampak Lockdown, selama 4 minggu sejak 18 Maret sampai 14 April 2020 mendatang.

“Sembako ini kita salurkan ke tapak pembinaan kongsi langsung sejak 26 Maret 2020 hingga sekarang masih berlanjut, karena mereka (TKI) sudah kehabisan uang dan tidak bisa bekerja,”ucap Ketua Tim sekaligus Ketua DPLN Peradaban Malaysia itu kepada Reporter JurnalMadura.com

Lebih lanjut, dia menjelaskan, uang yang dipakai untuk belanja bahan-bahan sembako itu merupakan hasil patungan dari Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Peradaban Malaysia dan Swadaya Warga Indonesia.

“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan semoga Wabah Covid-19 ini segera usai, sehingga mereka bisa beraktivitas seperti biasanya,” tuturnya dengan penuh harap.

Sementara itu, Syaiful (29) TKI Malaysia asal Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan mengaku, sudah berhari-hari tidak bekerja. Bahkan dia mengaku, tidak bekerja sejak 20 Maret 2020.

“Semua TKI yang bekerja bangunan di Malaysia tidak diperbolehkan untuk bekerja, sehingga banyak warga TKI tidak dapat gaji,” ungkapnya kepada Awak Media

Kemudian, tambah pria yang berprofesi sebagai tukang bangunan di Negara Jiran itu menyampaikan, selama Lockdown, Pemerintah Malaysia hanya memberikan bantuan kepada warganya sendiri, tidak untuk TKI.

“Sekarang, para TKI banyak yang susah, mau makan saja sulit, karena tidak punya uang untuk beli beras dan ikan,” jelasnya.

Reporter: Jadid
Editor: Halili

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.