jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Survei JJI : Ganjar dan PDIP Anjlok, Elektabilitas Golkar dan Airlangga Hartarto Naik

Jumat, 14 April 2023 | 2:11 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 145

jurnalmadura.com, NASIONAL – Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) kembali melakukan survei terkait capres potensial di Pilpres 2024. Survei yang dilakukan, terkait preferensi publik terhadap elektabilitas tokoh yang berpotensi nyapres dan Parpol pasca batalnya Piala Dunia U-20.

Survei ini melibatkan 2.081 responden WNI di 420 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi. Diantaranya usia 17 tahun sebanyak 2.100 responden berpendidikan SMA hingga Universitas. Sementara 100 responden berpendidikan SMP dan sebanyak 80 respoden berpendidikan SD.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of Error kurang lebih 3,1 persen dan memiliki tingkat kepercayaan 96 persen.

Koordinator JJI Agusta Irawan, mengatakan dampak penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20, sangat mempengaruhi elektabilitas bagi bakal capres, dan partai itu sendiri. Faktanya, jika Pemilu diadakan saat ini, Partai Golkar mengeser posisi PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu 2019.

“Elektabilitas Partai Golkar 21,3 persen, kemudian urutan kedua ada partai Gerindra 15,3 persen, sedangkan urutan ketiga PDIP dengan 10,2 persen. Selanjutnya, Demokrat 8,4 persen, PKB 7,3 persen, Nasdem 6,2 persen, PPP 5,6 persen, Perindo 4,2 persen, PKS 3,2 persen, dan PAN 2,9 persen. Gabungan Parpol Lainnya 6,2 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 9,2 persen,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4/2023).

Survei juga menunjukkan jika penolakan Timnas Israel yang mengakibatkan gagalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia berdampak signifikan terhadap pilihan publik terhadap Tokoh Bakal Capres dan Parpol

Dimana, turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo dan Parpol sebagai penolak timnas Israel di Pildun U-20 sangat signifikan. Ganjar Pranowo pada survei JJI di bulan Februari elektabilitas nya 12,6 persen menjadi 8,1 persen.

Begitu juga dengan tingkat keterpilihan PDIP dan PKS, PDIP terpental diurutan ketiga dengan tingkat keterpilihan 10,2 persen, yang mana sebelum di urutan kedua dengan tingkat keterpilihan 16,9 persen, anjlok menjadi 10,2 persen. Begitu juga dengan PKS yang elektabilitas melorot akibat penolakan PKS terhadap Timnas Israel, yang mana tingkat keterpilihannya hanya 3,2 persen dimana hasil survei JJI sebelum 5,3 persen.

“Publik memandang bahwa tokoh-tokoh tersebut seperti Ganjar Pranowo dan PDIP serta PKS telah melakukan politisasi sepak bola, sehingga mayoritas publik kecewa. Mereka beralih pilihannya ke tokoh lainnya dan Parpol yang tidak melakukan politisasi sepakbola Piala Dunia U20,” ucap Agus.

Sedangkan preferensi publik terhadap elektabilitas tokoh bakal Capres dan Parpol terkait pembatalan Piala Dunia U-20, bursa capres masih didominasi oleh lima nama. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani.

“Dalam survei ini nama Airlangga Hartarto menempati urutan pertama dalam tingkat elektabilitas tokoh tokoh kandidat capres jika pilpres digelar saat ini. Tingkat elektabilitas Airlangga sebesar 29,2 persen di urutan kedua ada Prabowo Subianto yang mencatatkan tingkat elektabilitas nya sebesar 20,6 persen,” tuturnya.

Sementara, saat ini elektabilitas Anies Baswedan ada di urutan ketiga dengan 10,2 persen, dan Ganjar Pranowo 8,1 persen di urutan keempat. Sementara di urutan kelima ada Puan Maharani dengan tingkat elektabilitas 7,2 persen, kemudian secara berurutan ada nama Andika Perkasa 5,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,3 persen, Muhaimin Iskandar 2,7 persen dan yang tidak memilih sebanyak 12,3 persen.

Menanggapi hasil survei itu Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) dan Ketua Alumni Sepak Bola Universitas Indonesia, Sarman El Hakim mengatakan bahwa dampak penolakan itu sangat besar terhadap Indonesia dimata dunia.

Namun saat ditanyakan soal dampak bagi politik atau pilpres 2024, Sarman menilai bahwa dengan penolakan yang dilakukan Ganjar Pranowo dan PDIP terkait timnas Israel Pembatalan Piala Dunia U20, maka itu akan berdampak bagi dukungan politik. Hal ini menjadi peluang Airlangga dan Golkar untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia dengan tragedi tersebut.

“Ya kalau saya lihat dukungan Pembatalan Piala Dunia U20 oleh Ganjar Pranowo dan PDIP pastinya akan berdampak apalagi masyarakat Indonesia hampir semua menggemari sepak bola. Selain itu, jika melihat survei JJI maka ini menjadi peluang Golkar dan Airlangga untuk mendapatkan hati masyarakat,” katanya.

Terpisah, Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin, menilai survei yang dilakukan Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) soal anjloknya Ganjar Pranowo dan PDIP, karena adanya pengaruh dari penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

“Ya kalau dilihat dari survei JJI suara Ganjar dan PDIP menjadi anjlok dan PDIP hingga dibawah Golkar dan Gerindra karena dampak penolakan Piala Dunia U-20,” kata Ujang kepada awak media.

Ujang menilai jika PDIP dan Ganjar tidak evaluasi maka akan tergerus pada pilpres 2024, sehingga ini menjadikan peluang untuk Airlangga Hartarto atau Golkar menang di pilpres 2024.

“Ya kalau Ganjar dan PDIP tidak ada evaluasi,maka suara PDIP dan Ganjar akan tergerus di pilpres 2024 dan bisa menjadi peluang Airlangga atau Golkar untuk menguasai suara di pilpres 2024,” bebernya.(Redaksi) 

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.