BANGKALAN – Pembangunan Centra IKM (Industri Kecil Menengah) Bangkalan di jalan akses suramadu arah Bangkalan-Surabaya tepatnya di desa Bangeas, Kecamatan Labang Bangkalan mangkrak. Sebab hingga daat ini bangunan yang telah menelan dana puluhan miliar ini belum juga dipakai untuk kegiatan pemasaran produk-produk unggulan dan hasil kerajinan rakyat Bangkalan.
Bangunan yang sejatinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Bangkalan ini hingga saat ini dibiarkan berdiri tanpa pernah dipakai. Tampak area depan bangunan terlihat kumuh dan kotor serta banyak ditumbuhi rumput dan tanaman liar. Di bagian yang belum di paving terlihat sering digunakan sebagai tempat belajar mengendarai mobil oleh masyarakat.
Primandani, salah seorang masyarakat setempat memang membenarkan, jika area depan gedung IKM kerap kali dibuat tempat belajar mobil.
“Iya sering dijadikan arena tempat belajar mengendarai kendaraan tidak hanya mobil karena memang kita kurang mengerti tempat itu untuk apa walaupun ada banner besar didepan, saya kira hanya bangunan kosong,” ungkapnya. Selasa (03/12/2019)
Menurutnya pemerintah harusnya secepatnya memakai tempat tersebut “harusnya kalau memang tujuannya untuk memasarkan produk bangkalan cepat dipakai, agar bisa cepat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah itu sendiri, sayang sekali bangunanya sudah jadi tapi malah lama kosong. Yang ditakutkan kalau yempatnya dipakai untuk sesuatu yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Tamar Dajaja selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan mengaku bahwa belum terpakainya gedung Centra IKM dikarenakan, mandeknya dana pada tahun 2018 lalu.
” Tahun lalu ada 6 miliar yang belum terealisasi karena ada keterlambatan pada saat pelelangan fisik dikarenakan adanya perubahan rencana usulan yang harus disetujui oleh kementerian dan kita tidak bisa menggunakan dana APBD dan dananya baru keluar 2019 ini tapi hanya 3 miliar,” katanya
Tamar juga menambahkan, terhambatnya gedung sentra IKM yang belum digunakan ini dikarenakan kekurangan dana untuk sarana dan prasarana pada gedung tersebut dan menunggu ijin dari Kementerian Pusat.
Reporter: Fara
Editor: Mahallil
