PAMEKASAN – Galian Pipa milik Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan di jalan Lingkar Monumen Arek Lancor (Arlan) terpaksa di segel oleh warga Dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) karena diduga telah menyalahi aturan dan tidak ada ijin galian yang jelas dari pekerjaan tersebut.
Menurut Abdus Salam, bahwa pihaknya melakukan penyegelan terhadap pekerjaan galian Pipa milik PDAM itu, karena dinilai sudah menyalahi aturan.
“Masalah ijin galiannya tidak jelas, masalah kerjasama antara Dinas PUPR yang sudah membangun untuk penanggulangan banjir kayak gini, tau-tau dibongkar, nanti siapa yang akan bertanggung jawab ketika gorong-gorong itu hancur?” Ucapnya, Rabu (27/11/2019)
Lebih lanjut Abdus Salam menjelaskan, bahwa pihaknya selaku warga kabupaten Pamekasan sangat kecewa atas pekerjaan tersebut yang dinilai asal-asalan.
“Saya sangat sakit hati atas kinerja PDAM Kabupaten Pamekasan yang tidak becus ini dan hal ini dikawatirkan akan sangat merugikan masyarakat setempat,” tuturnya dengan nada kecewa.
Dia juga menambahkan, bahwa penyegelan terhadap pekerjaan tersebut akan tetap berlangsung selama ijin galian itu tidak dibuktikan dengan hitam diatas putih.
“Sampai ada surat ijin yang jelas, kalau masih belum ada, maka ini tetap berlangsung, biar masyarakat tahu bahwa pekerjaan di kabupaten Pamekasan amburadul,” tegasnya.
Disisi lain, Direktur PDAM Pamekasan, Agus Bachtiar menepis pernyataan mengenai pekerjaan galian Pipa PDAM yang berada di jalan Lingkar Monumen Arek Lancor tersebut bukan miliknya, melainkan milik Dinas PUPR Pamekasan.
“Maaf ini bukan pekerjaan PDAM, tapi pekerjaan PUPR,
Udah ada kordinasi dengan PDAM tapi bukan pekerjaan PDAM, dihentikan atau tidak terserah temen-teman ya, coba hubungi PUPR , saya sedang rapat jelasnya saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp oleh Reporter JurnalMadura.com
Namun, saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp ke pihak PUPR Pamekasan, Muharrom, Beliau menjawab; “PDAM perbaiki pipa mungkin, saya cek dulu,” cetusnya
Reporter: Jadid
Editor. : Mahallil
