BANGKALAN, jurnalmadura.com – Stadion Gelora Bangkalan (SGB) yang sangat megah dan menjadi kebanggaan masyarakat Bangkalan saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, dari perawatan yang seadanya, serta keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak tertata, hingga kondisi lampu sekitar stadion yang tidak menyala.
Subaidi, Anggota DPRD Bangkalan dari Partai Hanura, menilai kondisi lingkungan SGB semakin memprihatinkan. Penataan pedagang kaki lima (PKL) yang tidak beraturan dan pengelolaan kebersihan yang tidak beres membuat gedung megah itu terlihat kumuh.
“PKL nya tidak tertata, kebersihannya tidak dijaga, jadi lingkungannya terlihat sangat kumuh jauh dari kata megah, padahal stadion ini menjadi kebanggaan masyarakat Bangkalan,” katanya, jumat (25/11/2022).
Pengelolaan SGB seharusnya menjadi tanggungjawab Dispora. Jika tetap tidak ada perubahan, bisa saja lingkungan disamping dan dibelakang itu menjadi tempat nyaman melakukan praktik prostitusi.
“Kalau malam hari coba liat, keliatan sekali kalau SGB tidak tidak di urus, bahkan informasi yang masuk, Mudah-mudahan ini tidak, sekitar SGB menjadi tempat praktek-praktek tercela,” Terangnya
Pelatih Olahraga Ahli Muda Candra Irawan yang sebelumnya menjadi kepala seksi sarana prasarana olahraga Dispora Bangkalan membenarkan jika pengelolaan SGB dalam peraturan Bupati memang menjadi tanggung jawan dinasnya.
“Memang benar, kami yang mengelola, tapi ada batasnya. Kami hanya mengelola bangunan, hingga pembatas depan sebelum halaman,” ucapnya
Kasatpol PP Kabupaten Bangkalan menjelaskan, bahwa memang ada beberapa informasi yang masuk, kalau di sekitar SGB itu disinyalir dijadikan tempat tidak terpuji.
“Untuk PKL, kita hanya bisa merapikan saja, karena untuk di relokasi, masih membutuhkan banyak persiapan, untuk informasi itu memang ada, kalau di sekitar stadion dijadikan transaksi perbuatan tercela, masih kita dalami,” Katanya saat ditemui (red/Mahallil)
