PAMEKASAN – Kampus Institut Agama Islam Negeri ( IAIN Madura) kembali digemparkan dengan Aksi Tunggal (Mulyadi Izhaq). Aksi Tunggal tersebut dimulai pada jam 09.00 WIB, hingga berakhir di ruangan Rektor IAIN Madura, Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag, 10.30 WIB, 20/11/2019, Rabu.
Menurut Mulyadi Izhaq menjelaskan mengenai kedatangannya yang dikemas dengan Aksi Tunggal itu, bahwa Ia bermaksud untuk menanyakan tentang kejelasan Permenristekdikti yang berlaku di Kampus IAIN Madura.
“Berkaitan dengan Permenristekdikti yang diperbolehkan organisasi ekstra masuk kampus. Standart Operasional Prosedur (SOP) apakah boleh membawa simbol atau cukup membawa ideologi kebangsaan?” Ucapnya dengan tanda tanya.
Selanjutnya, Mulyadi Izhaq atau yang lebih dikenal dengan sapaan Mulyadi, mendesak Rektor IAIN Madura untuk segera mengambil langkah menerapkan Permenristekdikti nomer 55 tahun 2015.
” Saya mendesak Rektor IAIN Madura untuk tegas dalam menerapkan Permenristekdikti nomer 55 tahun 2015 dan membuat SOP dan juknis yang legal, Kampus wajib memberikan pemahaman tentang hadirnya Permenristekdikti secara gamblang dan Kampus segera Membentuk dan Mendirikan UKM PIB yang mengacu pada Permenristekdikti,” tegasnya.
Disisi lain, Rektor IAIN Madura (Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag) menanggapi tuntutan yang disampaikan oleh Mulyadi Izhaq, bahwa pihaknya akan melakukan Musyawarah dengan semua Pimpinan IAIN Madura dan akan mengadakan diskusi yang akan melibatkan semua organisasi ekstra kampus.
“Kami akan melakukan musyawarah bersama semua pimpinan kampus nanti dan akan diadakan diskusi melibatkan semua organisasi ekstra kampus untuk meminta usulannya dan tuntutan ini akan kami jadikan usulan” jelasnya.
Reporter: Jadid
Editor : Mahallil
