SUMENEP – Setelah gelar Demo pada hari Jumat 06 Desember 2019, kemarin Kembali Ratusan Perawat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pondok Kesehatan Desa (Forkom Ponkesdes) Sumenep kembali datangi Kantor Dewan Perkawakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kamis, (26/12/2019).
Pasalnya, Audiensi tersebut betujuan untuk menuntut bagaimana kesejahteraan dan mempertanyakan status perawat disumenep yang selama ini kurang diperhatikan keberadaanya oleh pemerintah.
“Audiensi kita ini hanya ingin menenuntut kesejahteraan dan mempertanyakan setatus Forkom Ponkesdes ini seperti apa,” ungkap Ketua Forkom Ponkesdes Jawa timur Ahmad Ikasa, saat di wawancarai oleh media ini, Kamis (26/12/2019)
Pihaknya juga menjelaskan, bahwa beberapa waktu lalu sudah pernah melakukan audiensi dengan Pemerintah Privinsi (Pemprov) Jawa timur untuk memperjelas status dan menaikkan gaji Anggota Forkom Ponkesdes jawa timur termasuk sumenep.
“Akhirnya, keluarlah edaran dari pemrov jatim, bahawa semua gaji teman teman anggota Forkom Ponkesdes di gaji sesuai dengan UMK kabupeten masing-masing,” paparnya.
Lebih lanjut Iksan, menegaskan bahwa dirinya kurang setuju jika gaji para perawat disesuaikan dengan ketetapan UMK di masing-masing kabupaten yang ada di Jawa Timur.
“Kami maunya gaji kita itu dissuaikan dengan UMK dengan nilai terbesar di Jawa Timur, bukan dengan masing-masing kabupaten, karena kasihan sama teman-teman yang bekerja di kabupaten yang nilai UMK rendah, seperti di sumenep ini,” tegasnya.
Diwaktu yang sama, Abu Hasan, Sekretaris komisi IV DPRD Sumenep menyampaikan, sangat mengapresiasi atas kedatangan dan keterbukaan para perawat yang ada di Sumenep
“Kita akan rekomendasikan aga Dinas Kesehatan Sumenep untuk memperjuangkan ke Pemprov Jatim, kementrian dan ks DPR RI untuk bagaimana memfasilitasi teman teman Forkom Ponkesdes di sumenep ini,” jelasnya
Karena memang, Sambung Hasan, para pahlawan kesehatan di Sumenep ini membutuhkan pengawalan dari beberapa intasi terkait untuk dipastikan nasibnya.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil
