SUMENEP – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep telah umumkan peserta yang masuk ke 10 Besar tahap rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Suksesi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep bulan September mendatang.
Pasalnya, dari 27 kecamatan peserta Calon PPK yang lolos masuk ke 10 besar sebanyak 267 peserta itu, ada salah satu nama yang diduga tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di KPU Sumenep, yakni Mantan Calon Legislatif (Caleg) pada pilkada tahun 2019 lalu,
Diketahui, mantan Caleg tersebut, bernama Moh. Madani, dengan nomor test 557 yang mendaftar sebagai calon PPK Manding Kabuten Sumenep, Padahal menurut Peraturan KPU No. 3 tahun 2015 sangat jelas mengatakan bahwa pendaftar anggota PPK tidak pernah menjadi anggota Parpol setidaknya lima tahun terakhir sebelum mendaftar anggota PPK.
Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Kabupaten Sumenep, Rafoqi Tanzil, saat dikonfirmasi oleh media ini, mengasakan bahwa tidak ada ampun bagi Caleg yang masih mendaftar sebagai anggota PPK di KPU Sumenep.
“Ya kita langsung Coret, kalau memang terbukti sebagai anggota partai dan Caleg, karena itu sudah melanggar PKPU yang berlaku,” kata Rafiqi Tanzil, pada media ini saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Kamis (06/02/2020)
Tidak hanya Caleg, dan anggota Partai Politik (Parpol), Lanjut Rafiqi, mantan Narapidana (Napi) Narkoba dan keiminal lainya juga akan di black list dari bursa calaon PPK di pemilihan bupati dan wakil bupati di kota keris ini,
“Jadi aturannya sudah jelas. Jika memang terbukti, tidak akan diterima,” singkatnya, sembari menutup sambungan salularnya.
Untuk diketahui, KPU sumenep akan melangsungkan tes wawancara pada tanggal 8 sampai 10 Februari 2020 mendatang. Untuk peserta colon PPK yang masuk seleksi ke 10 besar.
Sementara itu, Ketua KPU Sumenep, A. Warist, media ini belum bisa mengkorfimasi lantaran saat dihubungi melalui sambungan selularnya belum ada respon, meski nada deringnya terdengar aktif.
Reporter: Masyhuri
Editor: Mahallil
