jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Pak Eko Dengan PMII Pamekasan Akhirnya Saling Berjabat Tangan

Selasa, 26 November 2019 | 10:25 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 972

PAMEKASAN – Dosen Filsafat IAIN Madura, Eko Ari Widodo yang dinilai telah melecehkan Ideologi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan dengan menurunkan Bener Pendaftaran Anggota Baru (MAPABA) Rayon Fasya pada Jum’at (18/11/2019) lalu, berakhir jabat tangan di Ruang Rapat Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim, Selasa (26/11/2019)

Permintaan maaf itu langsung disampaikan dihadapan Pimpinan Tinggi IAIN Madura, Pengurus Komisariat (PK. PMII) IAIN Madura dan Pengurus Cabang (PC. PMII) Pamekasan, bahwa tindakannya itu memang murni dari dirinya pribadi dan tidak ada hubungannya dengan organisasi ekstra manapun.

“Permohonan maaf ini tidak ada unsur pemaksaan dari pihak manapun, saya lakukan atas kesadaran dari lubuk hati yang paling dalam,”jelasnya.

Dosen asal Kediri itu menjelaskan, bahwa beliau telah memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Senat IAIN Madura dan Ketua Rumah Jurnal IAIN Madura.

“Sebenarnya, saya itu sudah mengirimkan surat permohonan kepada Rektor IAIN Madura pada tanggal 20 November 2019 kemarin, sebagai bentuk tanggung jawab saya yang sudah melakukan kesalahan itu, tapi bukan karena tuntutan yang disampaikan oleh sahabat-sahabat Aksi, namun murni dari hati nurani yang paling dalam dan hari ini saya resmi berhenti dari jabatan itu,” katanya

Selanjutnya, Lian Fawahan PC. PMII Pamekasan menerima permintaan maafnya di ruang dialog interaktif tersebut. Namun, saat reporter jurnalmadura menayakan mengenai penarikan laporan yang telah masuk di kepolisian, dia belum bisa memastikan dilanjutkan atau tidak

“Karena Pak Eko Ari Widodo sudah ke Kantor Cabang PMII tadi malam (Senin, 25/11/2019) untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya, maka kami selaku keluarga besar PMII tentunya memaafkan dan mengenai laporan nanti tak kabari,” ucapnya.

Disisi lain, Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim menanggapi perihal tersebut, bahwa pihaknya sangat senang karena permasalahan mengenai penurunan baner tersebut diselesaikan dengan saling memaafkan.

“Kami sangat berterimakasih kepada Pak Eko Ari Widodo dan sahabat-sahabat PMII yang telah berkenan bersama-sama saling memaafkan,” ucapnya dengan penuh kegembiraan.

Mohammad Kosim membenarkan, bahwa Dosen tersebut tidak dipecat, akan tetapi, ia meminta kepada pihak Rektor untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

“Pak Eko Ari Widodo memohon kepada kami untuk memilih mundur dari Ketua Rumah Jurnal IAIN Madura dan Anggota Senat,” jelasnya.

Rektor asal Sampang itu juga menyampaikan mengenai tuntutan yang disampaikan oleh Mulyadi Izhaq selaku Aksi Tunggal pada Selasa (19/11/2019) lalu.

“Kami masih fokus dengan permasalahan ini, nanti kami akan melakukan rapat dengan pimpinan yang lain terkait Permenristek dikti nomer 55 tahun 2018, kan aturan itu berlaku di Dikti, kita tidak ada kewajiban atau bisa mengadopsi atau bisa kreatif dengan aturan yang lain,” tegasnya.

Kemudian, beliau (Mohammad Kosim) menghimbau kepada semua pihak mengenai peristiwa yang terjadi pada waktu itu.

“Tentu ini akan menjadi pembelajaran kedepannya, agar tidak terjadi kembali kepada yang lain, karena sesungguhnya Kampus manapun sangat terbantu atas kehadiran Organisasi Ekstra,” jelasnya dengan nada himbauan.

Reporter: Jadid
Editor     : Mahallil

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.