jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Cerita Calon Jamaah Umroh Di Bangkalan, Gagal Berangkat Usai Gelar Tasyakuran

Senin, 2 Maret 2020 | 2:15 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 436

BANGKALAN – Kebijakan pemerintah Arab Saudi melarang sementara warga negara asing masuk ke Arab Saudi termasuk ibadah umroh yang mengakibatkan banyak jamaah umroh Indonesia yang ikut batal berangkat ke tanah suci.

Hal ini disebabkan karena pemerintah Arab Saudi tidak ingin persebaran virus Corona semakin meluas di Negaranya. Penahaman visa menjadi hal yang dilakukan agar warga asing tak dapat memasuki wilayah Arab Saudi.

Di Bangkalan ada puluhan hingga ratusan calon jemaah umroh yang dipastikan ditunda keberangkatannya. Salah satunya adalah Fitria, 41 tahun, warga KH. Moh Yasin Gang. III Kemayoran Bangkalan Jawa Timur. Seharusnya dia berangkat pada tanggal 28 Februari pukul 06.00 WIB namun sehari sebelum keberangkatan, Fitria dihubungi oleh agen travel umroh PT. GDI bahwa pemberangkatan tanggal 28 februari ditunda.

Pada saat ditemui JurnalMadura.com Fitria mengaku cukup kaget dengan pemberitahuan bahwa akan ada penundaan pemberangkatan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

“Saya kaget, pemberitahuannya itu pukul 22.00 WIB padahal niatnya pukul 03.00 dini hari saya beserta dua keluarga lain yang akan melaksanakan ibadah umroh akan berangkat menuju bandara, jam 06.00 pagi baru kita berangkat menuju Jedah” katanya, Senin (02/03/2020)

Beberapa hari sebelum jadwal keberangkatan, Fitria mengaku ada sedikit rasa malu apalagi dirinya telah mengadakan tasyakuran dan mengundang orang-orang di kompleks tempat tinggalnya. Barang yang dijadikan buah tangan untuk para tamu pasca umroh juga telah tersedia. Namun apa boleh buat, karena virus Corona pemberangkata umroh harus dibatalkan sementara waktu.

“Tasyakuran sudah kemarin tanggal 23 Februari, buah tangan untuk para tamu juga sudah siap kan biasanya memang ada buah tangan ya bagi tamu yang datang pas kita pulang umroh, ya bagaimana kan saya juga merasa malu sudah pamitan dengan keluarga, dengan teman-teman juga” ucap perempuan yang juga berprofesi sebagai pengurus Bus Pariwisata PO. Harianto area Madura tersebut.

Namun meskipun mendapatkan penundaan, Fitria mengatakan bahwa pasti ada hikmah dibalik semuanya.

“Pasti ada hikmah dibalik semuanya, lagipula jika dipaksa berangkat walaupun pada akhirnya saya sampai di Jeddah atau Madinah tetap tidak boleh menginjakkan kaki ke Mekkah,. Saya ditahan di sana kan dipiki-pikir lebih baik saya ada di rumah” katanya

Fitria berharap agar cepat mendapatkan konfirmasi dan informasi kembali mengenai keberangkatannya.

“Semoga ada informasi lagi mengenai pemberangkatan dan tidak ada biaya tambahan lagi bagaimanapun kita semua juga kaget, semoga virus Corona juga cepat mereda” harapnya menutup.

Reporter: Fara
Editor: Mahallil

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.