jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Pemkab Pamekasan Dituding Mencuri Gagasan, FWP Instruksikan Boikot Kegiatan Pemkab

Sabtu, 26 Oktober 2019 | 8:56 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 546

PAMEKASAN – Cita-cita Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam menggagas ‘Pamekasan Hebat’ dinilai gagal. Sebab, pemerintah daerah hanya pandai mencuri ide gagasan.

Seperti halnya Forum Wartawan Pamekasan (FWP) yang dicuri idenya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.

Ketua FWP, Dedi Priyanto mengatakan, bahwa pelaksanaan Seminar Internasional yang digelar di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan idenya. Namun, ide itu terbuang sia-sia lantaran dicuri oleh pemerintah daerah.

Mulanya, kata dia, FWP diminta Bupati Pamekasan Baddrut Tamam untuk membuat proposal kegiatan. Proposal selesai, ia serahkan kepada Asisten Pribadi (Aspri) Bupati. Selanjutnya, proposal dilimpahkan ke Bappeda.

Selang beberapa minggu proposal tidak ada kabar tentang kepastiannya. Akhirnya, FWP menindaklanjutinya kepada pihak Bappeda dan Humas Protokol Kabupaten. Kedua instansi itu justru saling lempar.

Moro-moro, Sabtu 26 Oktober 2019 pagi tadi ide gagasannya dicuri Pemkab Pamekasan. Ia pun melakukan pengecekan dan benar saja Seminar Internasional sama persis dengan isi acara proposal yang ia serahkan ke Aspri Bupati.

“Kami kecewa karena ide kita justru diplagiasi. Sementara kita tidak dilibatkan sama sekali. Itu proposal kegiatan Seminar Internasional merupakan kerja keras kita pengurus FWP. Ternyata dicuri,” kata Dedi Prianto. Sabtu (26/10/2019)

Dikatakan Dedi, FWP memiliki inisiatif menggelar acara besar seperti itu bermula dari kedekatan FWP dengan Kedubes RI di Negara Tanzania, Afrika.

Dari itu, pihak Kedubes RI bersama FWP kemudian berdiskusi untuk menggagas kegiatan Seminar Internasional. Mereka pun sepakat, namun jerih payah FWP dicuri Pemkab Pamekasan.

Pria yang biasa disapa Dedi ini murka. Bahkan dirinya menginstruksikan anggotanya memboikot Pemkab Pamekasan dan membaikot Dan tidak menghadiri acara itu Dan melarang  mempublish acara Seminar Internasional hasil jiplak.

“Ini merugikan terhadap cita-cita Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan dalam menjadikan ‘Pamekasan Hebat’. Sebab, masyarakat akan menilai oknum sedikit kerja, banyak cari muka kepada Bupati,” ungkapnya.

Dedi berjanji, dalam hal ini FWP akan melakukan audiensi kepada Bupati Pamekasan terkait kinerja anak buahnya yang merugikan forum.

“Senin depan, kami akan layangkan surat audiensi kepada Bupati. Agar Bupati tau apa yang sebenarnya terjadi bahwa proses pelaksanaan acara tersebut tidak sedang baik-baik saja,” pungkasnya.

Sementara, menurut keterangan Kepala Bappeda Pamekasan, Taufikurrahman menepis pernyataan dari Dedy, ia menjelaskan bahwa Kalau usulan bisa dari siapa saja, kadang dari pemirsa radio yang disampaikan, atau jaringan aspirasi masyarakat, dari hasil kajian dan Lain lain. Kalau usulan-usulan itu bagus terus dilaksanakan itu namanya diakomodir.

“Contoh sederhana misalnya ada orang datang ke Bupati Pamekasan bawa proposal minta didepan rumahnya perlu dipasangi Penerang Jalan Umum (PJU) atas ide tersebut oleh Pemda dilaksanakan, itu kan namanya diakomodir, gak usah diperpanjang dik, biar tidak rame,” pungkasnya saat di konfirmasi melalui via WhatsApp oleh team Reporter JurnalMadura.com

Reporter: Ach Viky
Editor     : Mahallil

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.