jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Habiskan Anggaran 1.4 Miliar, Update Data Warga tidak Mampu Di Bangkalan Masih Amburadul

Rabu, 4 September 2019 | 4:33 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 708

BANGKALAN – Proses Verval data pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangkalan dianggarkan 1,4 Miliar, Hal tersebut disampaikan Iwan Setyawan Sekertaris Dinsos Kabupaten Bangkalan, Madura Rabu, (4/9/2019).

BDT yang diprakarsai oleh Dinsos Bangkalan ini harus betul-betul diperhatikan oleh publik mengingat wacana yang muncul di masyarakat sering tidak akurasinya pendataan yang dilakukan hingga akhirnya salah sasaran dalam penyaluran Bantuan Sosial dari Kementrian.

Iwan sapaan akrabnya menyebutkan, pemutakhiran data BDT yang dilakukan Pendata dan Pendamping Sosial (Pendamsos) itu dapat menghasilkan data yang akurat, valid, reliabel, dan terpercaya. Sebab, para pendamping bertugas melakukan survei langsung ke wilayah untuk melihat kondisi langsung warga yang masuk dalam BDT.

“Proses validasi BDT ini dapat dilakukan setahun dua kali, karena sifatnya data ini statis dan berubah-ubah makanya kita butuh dukungan dari semua pihak, kadang ada yang meninggal dan sudah mampu secara ekonomi kita harus hapuskan,” katanya ketika diwawancarai dihalaman Dinsos Bangkalan, Rabu (04/09/2019)

Selama ini proses Verifikasi dan Validasi (Verval) lanjut Iwan, wewenang desa melalui musyawarah desa. “Tugas kita bagaimana kita mensosialisasikan kepada Pemerintah desa, Aparatur desa masing-masing agar bisa segera memverval data tersebut,” imbuhnya

Diketahui, Tikor untuk Kabupaten Bangkalan menghabiskan Anggaran 1,4 miliar dana tersebut berasal dari APBN dengan perincian, biaya Honor Pendamping sosial, Petugas pencacah dan Petugas Pengawas.

Sementara itu, Risang BW, Selaku pimpinan Rumah Advokasi Rakyat (RAR) memberi saran kepada pihak Dinsos Bangkalan agar melakukan verval dengan benar dan dilakukan dengan petugas yang berkompeten serta tau kondisi di lapangan.

“Tujuannya, agar tingkat akurasi data tidak diragukan kembali oleh publik,” kata Risang

Menurut Risang, banyaknya permasalahan ketidak akuratan data PKH di Bangkalan ini harus dijadikan momentum untuk bisa melakukan validasi yang tepat, apakah yang dulu sudah terima apakah saat ini layak untuk menerima kembali .?

“Asal digunakan dengan benar sesuai dengan RAB Nya untuk dana verval ini insyaallah dapat dimaksimalkan dengan baik, karena saya yakin pasti ada perubahan untuk pencacahan yang baru ini,” tutupnya (08/lil)

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.