PAMEKASAN – LSM Front Aksi Massa (Famas) demo Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, menolak konser Nissa Sabyan yang dinilai ada unsur politik oleh Pemerintah Bumi Gerbang Salam.
Menurut Korlap Aksi, Abdus Marhaen Salam, bahwa aksi yang dilakukan di depan Kantor Pemkab itu merupakan salah satu bentuk penolakan terhadap konser Nissa Sabyan yang saat ini diubah menjadi jumpa fans Nissa Sabyan. Selain menolak, pihaknya ikut mendukung atas fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan dan Front Pembela Islam (FPI) Pamekasan.
“Kedatangan kami bukan untuk merusak Pamekasan ataupun ada unsur politik, tapi kami datang atas dasar aksi kemanusiaan masyarakat Pamekasan. Karena masih banyak masyarakat Pamekasan yang membutuhkan bantuan. Jadi, kami bukan tidak setuju dengan aksi yang dilakukan Pemkab Pamekasan, tapi lebih baik urus dulu kesejahteraan masyarakat Pamekasan baru bantu orang diluar dan selain itu, kami ingin menyuarakan fatwa MUI dan FPI supaya Pamekasan ini steril dari kemaksiatan,” ujarnya kepada Reporter JurnalMadura.com, Jumat (31/01/2020)
Lebih lanjut Abdus Marhaen nama sapaannya menuturkan, bahwa konser yang akan dilaksanakan di lapangan Mandhapa Agung Ronggosukowati itu ada unsur politik Bupati Pamekasan dan ada pihak-pihak tertentu yang akan diuntungkan dari konser tersebut.
“Kami menilai pelaksanaan konser Nissa Sabyan ini ada unsur politik oleh Bupati Pamekasan yaitu untuk mencapai ketenarannya dan ada unsur keuntungan bisnis kelompok tertentu dengan acara ini. Karena mendatangkan Nissa Sabyan ini tidak gratis, pasti bayar, yang informasinya senilai kurang lebih 20 juta dan itu menggunakan dana APBD,” ungkapnya.
Sementara itu, yang menemui peserta aksi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pamekasan, Ach. Zaini menanggapi tuntutan masa aksi Famas, bahwa agenda konser Nissa Sabyan yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 2 Februari 2020 di Lapangan Pendopo Ronggosukowati Kab. Pamekasan, yaitu bukan agenda Pemkab, melainkan agenda beberapa pihak yang mengatasnamakan Sahabat Palestina Memanggil (SPM).
“Itu bukan acara Pemkab, itu acaranya Sahabat Palestina Memanggil (SPM). Jadi, kami hanya mendukung dan memfasilitasi. Kalau terkait tempat, itu atas dasar permintaannya panitia pelaksana, sedangkan yang berkaitan dengan video Nissa Sabyan yang mengatasnamakan acara Pemkab, itu hanya kata dia, bukan kata Pemkab,” tegasnya.
Reporter: Jadid
Editor: Halili