jurnalmadura.com
NEWS TICKER

Resepsi Hari Jadi Pamekasan ke 490, Bupati Baddrut Tamam : Semoga Menjadi Semangat Baru Bagi Pemerintah dan Masyarakat

Kamis, 26 November 2020 | 4:06 pm
Reporter:
Posted by:
Dibaca: 680

PAMEKASAN – Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menggelar acara Resepsi Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Pamekasan ke 490, di Mandhapha Agung Ronggosukowati, Pamekasan.

Acara yang berlangsung megah, dihadiri pula oleh Wakil Bupati Pamekasan, Sekretaris Daerah Sekda Pamekasan, jajaran Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) Pamekasan dan berbagai elemen tokoh masyarakat Pamekasan.

Resepsi Harjad Pamekasan ke 490 itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebab, pelaksanaan acara tersebut masih dalam kondisi Pandemi Covid-19. Namun, pemerintah tetap menggunakan protokol kesehatan (Prokes).

“Malam ini, saya dengan Pak Wabub merasa bahagia dan bersyukur atas Resepsi Harjad Pamekasan ke 490 dengan tema besar Pamekasan ribbon Desa ku makmur Pamekasan hebat,” kata Baddrut Tamam, Rabu Malam (25/11/2020).

Menurutnya, tema besar yang diangkat pada Harjad ke 490 ini, bisa memberikan semangat baru baik bagi aparatur sipil dan masyarakat Pamekasan.

“Untuk meningkatkan kinerja dan memberi semangat bagi kita semua dengan lahirnya kembali Pamekasan di umur 490 tahun,” paparnya.

Ra Baddrut sapaan akrab Bupati Pamekasan, menuturkan, maju tidaknya suatu kabupaten atau daerah tergantung komitmen dari tiga komponen yaitu komitmen pemimpin, pemerintah dan partisipasi masyarakat.

“Saya sering mengatakan bahwa, saya dengan pak wabub berkomitmen ingin membawa Kabupaten ini menjadi kabupaten luar biasa. Dan saya tidak mau main-main untuk membawa Kabupaten ini menjadi kabupaten yang luar biasa,” ungkap mantan DPRD Jatim itu.

“Komitmen aparatur sipil, aparatur sipil yang mau bekerja sungguh-sungguh dan komitmen Forkompinda serta partisipasi dari masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh, Ra Baddrut mengatakan, prinsip kepemimpinan Bupati dan Wabub Pamekasan yaitu prinsip kemasyarakatan. Selain itu, visi dan misi pemerintah juga berangkat dari bawah merata keadilan. Berangkat dari dusun-dusun terus naik ke desa-desa.

“Dari desa kemudian naik ke kecamatan terus naik ke kabupaten menjadi kabupaten maju yang berdaya saing dengan kabupaten maju di Indonesia,” tutupnya. (adv / *).

VelocityDeveloper.com Copyright 2017 ©. All Rights Reserved.